Pinjamkan Aku.. ♥

Allah, bolehkah aku pinjam bahuMu untuk bersandar?
LenganMu untuk menahan kepalaku?
JemariMu untuk menggenggam tanganku?
Aku pinjam juga suaraMu yang memanjakan telingaku, hingga seluruh tubuhku terbuai dalam damaiMu.
Dan..pinjamkan juga mataMu untuk menatap jendela duniaku, disana asa, doa dan harapan-harapanku terajut.

Lampu – Lampu

Saat ini umurku 27 tahun, muda, pemimpi dan penuh ambisi meraih cita-cita.

Dalam prosesnya, banyak hal yang aku dapatkan, temasuk pemahaman mengenai hidup.

Bahwa ternyata dalam hidup tidak perlu berambisi untuk mendapatkan kebahagiaan.

Hidup yang dijalani hanya perlu dimaknai dengan orang-orang disekitar kita yang selalu menjanjikan ketenangan. Setenang pemandangan kota dari atas kamar hotel malam ini.

Lampu-lampunya bersinar redup menghangatkan, seakan mengerti tentang pedihnya rasa kecewa dan berusaha melawan dinginnya udara malam yang sudah terlanjur membekukan asa.

Lampu-lampu itu seperti beriba menatapku, ia berempati merasakan kesalahanku dalam memaknai arti bahagia yang sesungguhnya.

Kesalahan itu meracuni logika dan perasaan terus-menerus hingga membuatnya mati secara perlahan.

Hanya waktu yang akan berbaik hati menawarkan diri menjadi anti bisanya. Melakukannya tanpa pamrih dengan penuh kesabaran, sampai ia memastikan bahwa pada waktunya nanti aku akan baik-baik saja.

… … …

Aku ingin seperti lampu itu, berkesempatan menjadi pendar-pendar yang tenang.

Menghangatkan hati ibuku di rumah, hadir menemani bapak dalam sisa perjuangan hidupnya, mencintai buah hatiku dengan sepenuh hati. Aku akan terus berusaha membahagiakan mereka dengan segala kemampuan yang aku miliki.

Itulah makna bahagia yang aku dapatkan, bahwa aku beruntung memiliki mereka dalam hidupku.

 

Mei 2014, 01.00 AM